3 Fakta Seputar Kesehatan Vagina

3 Fakta Seputar Kesehatan Vagina

Sama seperti organ tubuh lain, kesehatan dan kebersihan vagina harus dijaga. Jangan sampai terjangkit penyakit dan mengganggu kehidupan kamu. Tapi tahukah kamu 3 fakta seputar kesehatan vagina ini?
Vagina bisa membersihkan dirinya sendiri
Kebersihan seputar vagina wanita memang perlu dijaga dengan baik. Salah-salah, vagina bisa terkena penyakit, seperti yang disebabkan oleh bakteri dan jamur. Oleh karena itu, disarankan bagi wanita untuk membersihkan daerah kewanitaannya. Namun, menjaga kebersihan daerah kewanitaan tidak perlu dengan douche atau pembersih khusus vagina.
Ya, ternyata vagina mampu membersihkan dirinya sendiri. Cairan yang keluar dari vagina mampu membersihkan vagina dari sel-sel mati atau benda asing lainnya, dan juga melindungi vagina dari infeksi. Anda hanya perlu membersihkan bagian luar vagina dengan air hangat dan sabun ringan (bila perlu).
Keputihan itu normal
Keputihan adalah cairan yang dikeluarkan vagina untuk membantu membersihkan dan melembabkan daerah seputar vagina. Jadi, tidak semua keputihan merupakan tanda penyakit serius. Anda bisa melihat warna dari keputihan tersebut. Keputihan dengan warna jernih dan bersih dengan jumlah tidak terlalu banyak, normal terjadi.
Namun, jika keputihan berwarna kekuningan atau kehijauan, gatal, berbau, dan jumlahnya tidak biasa, bisa jadi ini tanda dari infeksi.
Vagina mempunyai pH asam
Wanita memiliki pH asam dan pria memiliki pH basa, begitu perbandingannya yang mengacu pada alat kelamin. Vagina memiliki pH sekitar 4, sedangkan air mani pria memiliki pH sekitar 8. Level pH yang asam dalam vagina ini berfungsi untuk melindungi vagina dari bakteri atau jamur yang menyebabkan infeksi. Pemakaian produk pembersih vagina dapat mengubah pH vagina, sehingga Anda disarankan untuk tidak menggunakannya.
Walaupun mempunyai pH berbeda, sperma pria bisa bertahan hidup di vagina wanita yang mempunyai lingkungan asam. Itulah keajaibannya! Terdapat cairan alami yang dapat menetralkan lingkungan asam dalam vagina, sehingga sperma bisa bertahan hidup dalam tubuh wanita. Di sisi lain, hal ini juga dapat memengaruhi pH vagina jika terlalu banyak berhubungan seks.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours