Ramadhan tiba! Senang sekali bisa kembali bertemu bulan penuh berkah ini ya, Moms? Namun bila Anda sedang hamil, bersikap bijak dan selalu waspada lah dalam menjalankan ibadah puasa.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi sekaligus konsultan laktasi, Dr. Nisa Fathoni, SpOG, IBCLC, mengatakan bahwa sah-sah saja bila ibu hamil mau berpuasa. Selama mampu, kondisi kehamilannya juga sehat, dan tidak mengalami komplikasi, maka tak jadi masalah.
“Selama mampu, mari puasa. Kalau tidak mampu atau tidak memungkinkan, jangan memaksakan,” kata dr. Nisa dalam Highlight di Instagram pribadinya berjudul ‘Puasa’.
Apalagi dalam Islam pun, ibu hamil menjadi salah satu golongan yang diringankan untuk tak berpuasa. Sehingga jika Anda berniat puasa lalu mengalami kondisi yang membahayakan, lebih baik segera membatalkan puasa. Apa saja kondisi tersebut?
Kata Dokter tentang Kondisi Ibu Hamil yang Tidak Boleh Puasa
1. Mual dan Muntah saat Puasa
Di trimester pertama, ibu hamil biasanya masih merasakan morning sickness hingga membuat mual dan muntah. Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Boy Abidin SpOG, dengan kondisi ini, sebaiknya ibu hamil tidak berpuasa agar gejala yang dialami tidak semakin parah. Apalagi bila mual muntah yang dialami cukup hebat.
“Apabila Anda mengalami mual dan muntah yang sangat hebat, tidak bisa makan dan minum dengan baik, saya sarankan Anda untuk tidak menjalankan ibadah puasa. Kondisi ini akan membahayakan ibu dan juga tumbuh kembang janin di dalam kandungan,” tutur dokter yang praktik di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Timur ini.
2. Pusing, Lemas, Seperti Akan Pingsan
Selain mual muntah, di trimester pertama ibu hamil biasanya juga merasakan gejala seperti pusing, lemas, dan perasaan ingin pingsan hingga berkeringat dingin dan jantung berdebar ketika puasa.
Sehingga menurut dr. Boy, jika merasakan gejala-gejala tersebut, lebih baik ibu hamil membatalkan puasa.
“Segera berbuka, segera minum yang manis atau makan makanan yang manis, untuk segera menaikkan kadar gula Anda. Jadi, untuk Anda yang sedang hamil di trimester pertama, sebaiknya Anda lihat bagaimana reaksi tubuh Anda apabila menjalankan ibadah puasa,” jelasnya.
3. Dehidrasi
Saat puasa, Anda tentunya tidak bisa minum air putih dari Imsak hingga berbuka di waktu Magrib. Sehingga, hati-hati dengan gejala dehidrasi, Moms. Menurut dr. Nisa, ibu hamil yang dehidrasi lebih baik tidak puasa.
“Ada tanda dehidrasi seperti haus, mulut sangat kering, air seni warna kuning pekat, frekuensi buang air kecil (BAK) kurang dari 6 kali dalam 24 jam,” jelas dr. Nisa.
Maka jika Anda memiliki tanda-tanda dehidrasi, lebih baik segera berbuka dan minum yang banyak. Gejala dehidrasi tersebut sebaiknya tidak disepelekan.
Perlu dipahami Moms, jika dibiarkan dalam jangka panjang, dehidrasi bisa menjadi akar dari komplikasi kehamilan. Mulai dari kelainan tabung saraf, sedikitnya cairan ketuban, proses produksi ASI yang terhambat, hingga kelahiran prematur.
4. Gerakan Janin Berkurang
Masih menurut dr. Nisa, jika gerakan janin Anda dirasakan kurang dari 10 kali dalam 12 jam, lebih baik jangan memaksakan puasa. Apalagi jika gerakan bayi sudah mulai jarang terjadi bahkan sampai hilang, maka ada kondisi serius yang sedang terjadi pada kehamilan Anda.
Gerakan janin yang berkurang merupakan masalah yang serius karena hilangnya tendangan atau gerakan bayi bisa menjadi tanda bahwa bayi meninggal di dalam rahim maupun ada masalah kesehatan lainnya.
+ There are no comments
Add yours