Stamford Bridge kembali sibuk di jendela transfer musim panas ini. Chelsea seperti biasa belanja besar, tapi kini juga wajib melepas sejumlah pemain.
Enzo Maresca menghadapi dilema antara mempertahankan talenta atau menjaga stabilitas tim. Skuad yang terlalu besar tak akan ideal untuk persaingan ketat musim depan.
Chelsea juga tak bisa bebas bergerak di bursa transfer karena tekanan regulasi finansial UEFA. Sanksi yang mengintai bisa berdampak serius pada partisipasi mereka di Liga Champions.
Itulah mengapa penjualan pemain jadi agenda penting selain pembelian. Beberapa nama sudah pergi, tapi daftar jual belum sepenuhnya kosong.
Enam pemain disebut-sebut siap angkat kaki dan mencari tantangan baru. Mereka bisa berkembang pesat jika pindah ke klub lain di Premier League.
1. Nicolas Jackson
Nama Nicolas Jackson memang belum masuk daftar jual prioritas di Chelsea, tapi bukan berarti ia aman. Meski jadi pemain penting, banyak yang masih meragukan ketajamannya di depan gawang.
Ia punya statistik bagus dalam pergerakan tanpa bola dan tekanan di lini depan. Namun masalah besarnya adalah penyelesaian akhir yang kerap mengecewakan.
Chelsea sebenarnya bisa dapat untung besar jika menjualnya sekarang. Manchester United, Aston Villa, dan Newcastle disebut-sebut tertarik memboyongnya.
Meski kerap dikritik, Jackson tetap punya banyak hal positif dalam permainannya. Di usia 23 tahun, ia masih bisa berkembang dan membuktikan diri sebagai penyerang papan atas.
2. Carney Chukwuemeka
Carney Chukwuemeka sempat dianggap sebagai salah satu talenta muda terbaik Inggris saat pindah dari Aston Villa ke Chelsea. Sayangnya, ekspektasi besar itu tak berbuah perkembangan nyata.
Ia hanya bermain sembilan kali di Premier League musim kedua dan bahkan tak turun sama sekali di musim ketiganya. Situasi itu membuatnya akhirnya dipinjamkan ke Borussia Dortmund pada Februari.
Di Jerman, awalnya ia diganggu masalah kebugaran namun perlahan mulai menunjukkan kualitas. Dua laga terakhir musim itu menjadi sorotan karena kontribusinya sebagai pembeda di lini tengah.
Meski Dortmund tak mempermanenkannya, ada ketertarikan untuk meminjam lagi. Dengan usia baru 21 tahun, Chukwuemeka masih punya peluang besar di klub lain jika keluar dari bayang-bayang Stamford Bridge.
3. Lesley Ugochukwu
Harapan besar sempat disematkan pada Lesley Ugochukwu setelah tampil menonjol di akademi Rennes. Sayangnya, perkembangan sang gelandang malah tersendat sejak pindah ke Chelsea.
Musim pertamanya minim menit bermain, lalu ia dipinjamkan ke Southampton yang justru tampil buruk. Kondisi ini jelas tak ideal bagi pemain muda yang butuh stabilitas dan kepercayaan.
Namun statistik membuktikan Ugochukwu punya kualitas, terutama dalam progresi bola dan duel darat. Ia mampu menembus lini tengah lawan dan kuat dalam perebutan bola, dua hal yang mencerminkan potensinya.
Dengan teknik yang halus dan fisik yang kuat, Ugochukwu hanya butuh klub yang memberi ruang tumbuh. Chelsea mungkin bukan tempatnya, tapi kariernya masih sangat panjang untuk dibentuk kembali.
4. Axel Disasi
Axel Disasi datang ke Chelsea dengan reputasi besar usai bersinar di AS Monaco. Ia dikenal sebagai bek tangguh dengan kecepatan dan fisik mumpuni, bahkan sempat membela Timnas Prancis.
Sayangnya, musim pertamanya di Inggris tidak sesuai ekspektasi. Ia kehilangan tempat utama setelah Maresca menggantikan Pochettino sebagai pelatih kepala.
Disasi lantas lebih sering tampil di Conference League sebelum akhirnya dipinjamkan ke Aston Villa. Di sana, meski mendapat kesempatan lebih, penampilannya belum benar-benar konsisten.
Masalahnya, Disasi kerap dimainkan di posisi bek sayap yang bukan keahliannya. Jika digunakan sesuai karakter aslinya, bukan tidak mungkin ia kembali menunjukkan performa terbaik seperti saat di Ligue 1.
5. Kiernan Dewsbury-Hall
Transfer Kiernan Dewsbury-Hall ke Chelsea pada musim panas lalu terasa cukup mengejutkan. Ia memang bersinar di Leicester, namun kepindahannya ke London tampak lebih karena mengikuti sang pelatih.
Sayangnya, kariernya di Premier League musim lalu nyaris tak berjalan. Ia lebih sering dimainkan di UEFA Conference League, tempat Chelsea keluar sebagai juara.
Ia juga tak terlalu dipercaya di ajang lain, hanya dua kali bermain lebih dari 15 menit di Piala Dunia Antarklub. Situasi ini membuat posisinya semakin tenggelam di skuad utama.
Padahal, statistik 2022/2023 menunjukkan kualitasnya dalam progresi bola dan kreasi peluang. Sayang, kemampuan itu kini hanya menjadi penghias bangku cadangan Chelsea.
6. Christopher Nkunku
Nama besar Christopher Nkunku sempat membuat fans Chelsea berharap banyak. Ia datang dengan status bintang setelah bersinar sebagai mesin gol RB Leipzig.
Namun segalanya berubah ketika cedera lutut menghantam di awal pramusim. Musim debutnya pun hancur sebelum benar-benar dimulai.
Meski sempat pulih, Nkunku hanya dua kali jadi starter di Premier League musim pertamanya. Musim berikutnya pun tak jauh berbeda, hanya sembilan dari 27 penampilannya sebagai starter.
Saat di Leipzig, ia mencatatkan 81 kontribusi gol dalam dua musim, hanya kalah dari lima pemain top dunia. Jika ingin kembali bersinar dan masuk radar Piala Dunia, ia harus segera cari klub baru.