Panduan Persiapan Fisik agar Siap Punya Anak

Panduan Persiapan Fisik agar Siap Punya Anak

Jika sudah memutuskan ingin memiliki anak dan berencana segera hamil, maka salah satu yang harus disiapkan adalah kondisi fisik Anda. Ya, dengan kondisi tubuh yang sehat, semakin besar pula kemungkinan untuk hamil, dan semakin kecil juga kemungkinan komplikasi selama kehamilan.
Oleh sebab itu sangat penting bagi calon ibu untuk memeriksakan kesehatannya ke dokter kandungan sebelum memulai program hamil. Nantinya, dokter akan mengetahui apakah fisik ibu sudah siap untuk hamil atau belum, melalui serangkaian tes.
Biasanya, dokter akan memberikan beberapa tes, mulai dari riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, riwayat penyakit kronis, pemeriksaan status vaksinasi, berat badan, hingga konseling suplemen.
Bahkan, alangkah baiknya Anda dan pasangan memeriksakan kesehatan fisik sebelum menikah seperti yang disarankan oleh dr. Frizar Irmansyah, Sp.OG-KFER, Dokter Kebidanan dan Kandungan, serta Ahli Fertilitas Endokrinologi Reproduksi.
“Sebelum hamil, periksa dulu. Kalau sudah menikah sebetulnya agak telat ya, tapi apa boleh buat. Jadi datang ke dokter waktu mau program hamil, wah ternyata suaminya hepatitis atau istrinya positif, bisa menularkan ke suami dan juga anak lho,” jelas Frizar kepada kumparanMOM, Senin (8/3).
Periksa fisik pasangan ke dokter baiknya dilakukan sebelum pernikahan. Foto: Shutterstock

Kata Dokter tentang Fisik Calon Ibu

Banyak hal yang bisa dilakukan calon ibu untuk menyiapkan kehamilan. Jika Anda merasa sehat, paling tidak butuh waktu satu bulan untuk mempersiapkan fisik menjelang kehamilan. Namun, ada catatan khusus bila berat badan tidak ideal atau mengalami obesitas.
Bila Anda mengalami kondisi tersebut, maka sebaiknya persiapkan kehamilan tiga bulan sebelumnya. Berat badan adalah faktor penting yang juga memengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan juga kesuburan.
Jika berat badan berlebih atau bahkan kurang dari normal, mungkin akan lebih sulit untuk hamil dan juga meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. Sehingga, periksa berat badan Anda sebelum hamil dan mintalah pertimbangan dokter bila ingin melakukan diet yang sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Menurut dr. Frizar, agar fisik sehat menjelang kehamilan jangan hanya makan makanan yang mengandung karbohidrat saja. Anda perlu mendapat asupan nutrisi lain seperti protein, vitamin, dan mineral. Tentunya, akan lebih baik jika Anda menghindari makan makanan cepat saji yang sudah jelas tidak mengandung gizi yang baik bagi tubuh.
Junk food (makanan cepat saji) hindari saja. Tapi pada keadaan tertentu karena kesibukan, boleh lah sekali-sekali. Cuma kalau jadi menu rutin, saya pikir enggak bagus. Kan kita perlu juga ada buah, ada sayur, jadi kalau junk food terus ya enggak bagus juga,” ujar dokter yang membuka praktik di Siloam Hospitals Asri, Jakarta Selatan, ini.
Berhentilah merokok bila ingin punya anak. Foto: Shutterstock
Selain itu, dr. Frizar juga memberikan beberapa panduan lain agar Anda bisa menerapkan pola hidup sehat sebelum hamil, seperti:
  • Berhenti merokok. Merokok dapat mengganggu kesuburan dan mempersulit kehamilan. Merokok juga telah terbukti memperpendek jendela reproduksi wanita. Selain itu, rokok juga menyebabkan cacat lahir. Jika sedang merencanakan kehamilan, lebih baik segera berhenti merokok.
  • Hentikan konsumsi alkohol sebelum hamil. Mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak dapat mengacaukan siklus menstruasi Anda dan mengganggu ovulasi.
  • Batasi konsumsi kafein. Mengutip Carolina Fertility Institute, Amerika Serikat, Anda juga harus membatasi asupan kafein hingga sekitar 200 mg. Jumlah ini biasanya ditemukan dalam 354 ml kopi.
  • Berolahraga secara teratur. Banyak olahraga yang bisa dilakukan agar fisik ibu menjadi sehat. Namun menurut dr. Frizar, lebih baik olahraga yang memiliki nilai aerobik tinggi, seperti jalan kaki, berenang, dan gym. Ingat, jangan berolahraga terlalu berat karena juga kurang bagus untuk kesehatan.
  • Konsumsi makanan sehat bergizi seimbang. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Anda harus mengonsumsi menu makanan lengkap, yakni yang mengandung karbohidrat, protein hewani, nabati, sayur-sayuran, buah-buahan, dan juga susu.
  • Vaksinasi. Sangat penting sebelum hamil untuk melakukan vaksinasi rubella agar ibu tercegah dari paparan rubella yang bisa menular ke bayi. Selain itu, vaksin tetanus juga sangat penting untuk mencegah tetanus pada bayi, karena angka kematiannya sangat tinggi hingga 50 persen.
Ilustrasi berbagai jenis suplemen Foto: Thinkstock
Lalu, bagaimana dengan suplemen? Menurut dr. Frizar, suplemen tidak wajib jika makanan yang Anda konsumsi sudah sehat. Namun jika ragu, Anda bisa mengonsumsi suplemen asam folat.
“Kalau komposisi makanannya udah 4 sehat 5 sempurna (makanan bergizi seimbang), sebenarnya enggak perlu lagi vitamin. Tetapi, kalau enggak yakin, saya pikir perlu asam folat. Kenapa? Kalau kekurangan asam folat, itu fatal akibatnya, karena dibutuhkan untuk pembentukan sel selubung saraf. Kalau kekurangan asam folat itu bisa enggak punya kepala (bayinya), tidak ada otaknya, atau tulang belakang (bayi) bolong,” jelasnya.
Antioksidan juga sangat dianjurkan, dan bisa Anda temui dari buah-buahan dan sayur-sayuran. Terutama bagi orang-orang yang tinggal di perkotaan karena oksidatif, atau jumlah radikal bebas di dalam tubuh melebihi kapasitas tubuh untuk menetralkannya.
Oksidatif itu sangat merugikan metabolisme tubuh sehingga harus dihindari dengan makanan antioksidan. Selain didapatkan dari makanan, bisa juga didapatkan dari vitamin C yang bisa meningkatkan metabolisme bersifat antioksidan.

Bila Tak Kunjung Hamil, Harus Bagaimana?

Bila tak kunjung hamil, jangan ragu berkunjung ke dokter. Sebab, banyak sekali penyebab infertilitas, bukan cuma dari faktor istri, tapi juga dari suami, bahkan keduanya. Foto: Shutterstock
Jika masih belum hamil setelah satu tahun berencana, walaupun fisik Anda sudah siap dan juga sehat, periksa kembali ke dokter kandungan bersama suami. Ada banyak penyebab infertilitas, bukan hanya dari faktor istri, tapi juga bisa dari suami, bahkan keduanya.
“Makanya kita mendefinisikan kemandulan kalau satu pasangan telah menikah satu tahun tidak pakai KB, melakukan hubungan suami istri secara teratur tiga kali seminggu, enggak juga hamil, itu baru diperiksa, nanti ketahuan siapa yang bermasalah, kalau sebelum satu tahun biasanya tidak diintervensi,” jelas dr. Frizar.
Perlu dipahami bahwa memang ada banyak hal yang perlu dipastikan kenapa belum juga hamil walaupun Anda tidak memiliki masalah kesehatan. Selain itu, pastikan beberapa hal berikut ini untuk meningkatkan peluang kehamilan.
  • Sperma suami sehat. Untuk mengetahui kesuburan suami, pastikan sperma yang diproduksinya berkualitas, ditandai dengan jumlah, bentuk, dan pergerakannya yang normal.
  • Indung telur subur. Pastikan indung telur Anda subur agar mudah dibuahi oleh sperma, dengan melihat apakah bisa menghasilkan telur yang sesuai dengan ukuran dan jumlah yang diharapkan.
  • Siklus haid teratur. Pastikan siklus haid Anda teratur, biasanya berlangsung 21 hingga 35 hari dengan lama haid maksimal 8 hari.
  • Berhubungan seks di masa subur. Berhubungan seks di masa subur akan memberikan peluang kehamilan lebih besar. Untuk mengetahuinya, Anda harus cek siklus haid, biasanya berlangsung 7 hingga 12 hari setelah haid.
Jadi, yuk, persiapkan fisik dan kesehatan tubuh dengan baik sebelum memulai program hamil.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours