Ibu hamil sangat disarankan untuk menjaga kesehatan agar kehamilan berjalan dengan sehat dan lancar. Bila Anda juga pecinta hewan, maka pastikan hewan peliharaan dalam kondisi sehat selama Anda menjalani kehamilan, agar tidak menimbulkan risiko kesehatan pada ibu hamil dan janin.
Meski mungkin sudah cukup akrab untuk merawat maupun bermain dengan hewan peliharaan, ibu hamil juga perlu waspada bila sewaktu-waktu terkena cakaran atau gigitan.
Ya Moms, bagi Anda pecinta hewan mungkin terkena cakaran kucing atau anjing sudah biasa. Namun, cakaran tersebut bisa mengakibatkan penyakit infeksi saat sedang hamil.
Menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dr. Andrew Yurius Christian, SpOG, kulit merupakan pelindung atau proteksi alami terhadap berbagai gangguan, seperti fisik, kimiawi, hingga infeksi terutama dari jamur dan bakteri.
Sehingga, bila siapa saja terluka pada kulit tubuhnya, maka bisa menjadi tempat masuk bakteri maupun virus. Dan dampaknya bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh atau menyebabkan infeksi.
“Jika pada ibu hamil terjadi infeksi, maka kondisinya akan menjadi lebih berat karena ada janin di dalam kandungan. Ibu hamil kena infeksi, dan dapat mengakibatkan komplikasi-komplikasi yang tidak diinginkan,” jelas dr. Andrew kepada kumparanMOM.
Salah satu bahaya yang mengintai ibu hamil bila terkena cakaran kucing, misalnya, adalah sepsis. Sepsis adalah peradangan yang disebabkan oleh infeksi. Ini dapat mengakibatkan seseorang yang mengalaminya terjadi peradangan cukup parah, sehingga berujung pada kerusakan jaringan dan organ.
“Infeksi bisa berujung kondisi sepsis yang berbahaya untuk ibu maupun janin. Dengan tanda-tanda awalnya mengalami demam, bengkak, dan nyeri lukanya hingga mengeluarkan pus atau nanah,” ungkap dr. Andrew.
Penanganan Pertama Ibu Hamil yang Terkena Cakaran Kucing
Jangan langsung panik bila suatu saat Anda tercakar oleh kucing. Penanganan pertama yang bisa dilakukan adalah segera bersihkan luka dengan air mengalir selama 10-15 menit. Bila Anda memiliki cairan antiseptik dan sejenisnya, maka bisa dipakai juga untuk membersihkan luka atau kotoran yang masih menempel.
Bila lukanya besar atau lebar, maka segera datangi klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah timbul infeksi pada bekas luka cakaran. Bila sudah terjadi pembengkakan, ada kemungkinan telah terjadi infeksi pada bekas luka cakaran tersebut.
Namun, jika Anda khawatir luka tersebut bisa menimbulkan bahaya seperti rabies atau tetanus, maka Anda bisa mencari bantuan dengan imunisasi.
“Jika gigitan atau cakaran didapat dari hewan liar, bukan hewan peliharaan, maka sebaiknya diberikan vaksinasi antirabies. Juga jika lukanya besar dan ibu hamil belum dapat [imunisasi] tetanus, tidak ada salahnya agar dapat diberi vaksin tetanus,” tutup dia.
+ There are no comments
Add yours